Sabtu, 24 Maret 2012

Karakteristik Anak Berbakat

Menurut Terman (dalam Semiawan, dkk, 1984:22). Karakteristik anak berbakat intelektual, antara lain "unggul" atau "menonjol" dalam:
a. Kesiagaan mental
b. Kemampuan pengamatan (observasi).
c. Keinginan untuk belajar
d. Daya konsentrasi
e. Daya nalar
f. Kemampuan membaca
g. Ungkapan verbal
h. Kemampuan menulis
i. Kemampuan mengajukan pertanyaan.
Disamping itu adalah:
a. Menunjukkan minat yang tinggi.
b. Berambisi untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi
c. Mandiri dalam memberikan pertimbangan
d. Dapat memberi jawaban yang tepat dan langsung ke sasaran
e. Mempunyai rasa humor yang tinggi.
f. Melibatkan diri sepenuhnya dan ulet menghadapi tugas yang diminati.

Daftar yang disusun oleh Seagoe yang kemudian dikutip oleh Martinson (dalam Semiawan, dkk, 1984:23) menunjukan bahwa ciri-ciri tertentu anak berbakat dapat atau mungkin mengakibatkan masalah-masalah tertentu antara lain adalah:
a. Kemampuan berpikir kritis dapat mengarah ke sikap ragu-ragu (skeptis) dan sikap kritis baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain.
b. Kemampuan kreatif dan minat untuk melakukan hal-hal baru bisa menyebabkan anak-anak berbakat tidak menyukai atau cepat bosan terhadap tugas-tugas rutin.
c. Perilaku ulet dan terarah pada tujuan yang sering tampak pada anak-anak berbakat dapat menjurus ke arah lingkungan untuk memaksakan atau mempertahankan pendapatnya
D. Kepekaan dari anak-anak berckat dapat menyebabkan anak mudah tersinggung atau mempertahankan pendapatnya.
E. Semangat yang tinggi, kesiagaan mental, dan prakarsanya, dapat membuatnya kurang sabar atau kurang toleran jika tidak ada kegiatan atau kurang tampak kemajuan dalam kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung.
F. Dengan kemampuan dan minatnya yang beraneka ragam, anak-anak berbakat membutuhkan keluwesan dan dukungan untuk dapat menjajagi dan mengembangkan minat-minatnya.
G. Keinginan anak berbakat untuk mandiri dalam belajar serta bekerja, kebutuhannya akan kebebasan, dapat menimbulkan konflik karena tidak mudah menyesuaikan diri atau tunduk terhadap tekanan orang tua atau teman sebaya. Ia dapat juga merasa ditolak atau kurang dimengerti oleh lingkungannya.








Jenis Bakat
Berbakat atau gifted diartikan sebagai memiliki bakat intelektual (baik umum atau khusus) dan talent sebagai bakat-bakat khusus.

Bakat-bakat tersebut, baik yang masih sebagai potensi maupun yang sudah terwujud, meliputi:
a. Kemampuan intelektual umum
B.Kemampuan akademik khusus
C.Kemampuan berpikir secara kreatif-produktif
D.Kemampuan dalam salah satu bidang seni
E.Kemampuan psikomotorik/kinestetik
F. Kemampuan psikososial atau bakat kepemimpinan

Jumat, 23 Maret 2012

Faktor Ekstra-Individual

Berkembangnya potensi seseorang dibatasi oleh lingkungan, diantaranya sebagai berikut:
1.Lingkungan memungkinkan munculnya kebiasaan atau kemampuan yang terpendam (laten) dan ia dapat menekan munculnya kemampuan lainnya yang diakibatkan oleh tidak adanya kesempatan untuk berfungsinya kemampuan tersebut.
2.Lingkungan menyediakan kemungkinan-kemungkinan untuk melatih atau mengulang-ulang suatu keterampilan. baik keterampilan fisik maupun keterampilan mental.
3.Lingkungan membantu menjuruskan, spesialisasi, mengarahkan secara khusus, misalnya keterampilan motorik.
4.Lingkungan juga memberikan hadiah atau goal yang sesuai yang menyebabkan peningkatan dorongan belajar mengenai satu segi, dan mengurangnya kesempatan belajar pada segi yang lain.

Lingkungan yang dapat memengaruhi perkembangan bakat, dapat berupa:
1.Lingkungan sosial, proses pengembangannya melalui proses sosialisasi, misalnya bagaimana kebudayaan tertentu membentuk tingkah laku tertentu.
2.Lingkungan edukasi, pengembangannya melalui proses pendidikan formal, seperti bagaimana yang diajarkan di sekolah.
3.Besarnya atau banyaknya latihan pada keterampilan tertentu.
4.Hambatan-hambatan yang didapat atau ada dalam lingkungan.
5.Kemungkinan untuk mengekspresikan atau mengutarakan bakat, misalnya apakah di berikan les atau latihan yang cukup, apakah tersedia alat musik, dan sebagainya.

Lingkungan-lingkungan tersebut, berperan dalam pengembangan bakat secara khusus, bergantung pada bagaimana kemampuan tersebut. Misalnya bagi keterampilan bakat musik, sangat perlu pula adanya instrumen musik sebagai alat untuk mengekspresikan kemampuan bermain musik tadi. Tanpa ini, bakat juga tidak akan tampil.

Perbedaan Individual dalam Bakat

Adalah merupakan kenyataan bahwa tidak ada dua anak yang dilahirkan dengan bawaan fisik dan mental yang seluruhnya sama. Oleh karenanya tidak ada dua anak yang akan mengembangkan bakat yang identik. Sebaliknya, masing-masing anak akan merupakan seorang individu yang berbeda dengan individu lainnya.

Bakat baru muncul atau tampil bila memperoleh kesempatan untuk dikembangkan oleh lingkungannya melalui proser belajar. Dengan kata lain, meskipunada potensinya. tetapi bakat tidak akan berkembang dengan baik, bila lingkungan tidak mendukungnya. Minat, motivasi, nilai (value), dan kepribadian juga sangat berpengaruh terhadap berkembangnya bakat seseorang.

Perbedaan lingungan tempat mereka tinggal, juga perbedaan minat, motiuasi, value, dan kepribadian, akan mengakibatkan perkembangan bakat yang berbeda. Sehingga mudah di pahami bahwa tidak ada dua anak yang memiliki bakat dan kemampuan yang persis sama. Katakanlah sama-sama berbakat musik, dikarenakan perbedaan lingkungan, minat, motivasi, dan kepribadian. Kemampuan memainkan musiknya pun akan berbeda. Di antara mereka yang berbakat musik, mungkin ada yang sangat cekatan, dan mungkin hanya biasa-biasa saja.

Itulah sebabnya setiap anak yang berbakat, berbeda antara yang satu dengan lainnya. Khususnya dalam hal kualitas penampilan atau kemampuannya.

Upaya Membantu Mengembangkan Bakat dan Implikasinya dalam Penyelenggaraan Pendidikan

Agar anak-anak berbakat dapat berkembang optimal sesuai dengan potensinya masing-masing, maka bagi mereka perlu disediakan suatu pendidikan khusus, sebab pada sekolah-sekolah atau pendidikan biasa, bakat mereka yang luar biasa tidak mungkin dikembangkan secara optimal. Hal ini sangat penting, sebab kalau anak-anak yang berbakat tidak diberi tempat yang wajar, baik di sekolah maupun di rumah, maka mereka akan tumbuh menjadi underachiever yaitu tidak berfungsi optimal sesuai dengan potensi mereka, anak bermasalah, atau putus sekolah (Barbe & Renzulli, Gallagher (dalam Semiawan, dkk, 1984:15).

Di samping program pendidikan khusus, mereka juga membutuhkan dukungan lingkungan yang memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi perkembangan bakat. Dukungan lingkungan yang bersifat psikologis seperti minat, motivasi berprestasi, dukungan moral dari orang tua, sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan bakat seseorang di samping lingkungan pergaulan dan lingkungan fisik seperti dalam dukungan sarana dan prasarana.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka sudah saatnya bagi anak-anak berbakat diberikan pendidikan khusus sesuai dengan potensi dan kebutuhannya, sehingga mereka berkemungkinan untuk berkembang menjadi manusia yang dapat memberikan sumbangan yang berarti baik bagi dirinya sendiri, bagi masyarakat maupun bagi negara.
Faktor Ekstra-Individual

Berkembangnya potensi seseorang dibatasi oleh lingkungan, diantaranya sebagai berikut:
1.Lingkungan memungkinkan munculnya kebiasaan atau kemampuan yang terpendam (laten) dan ia dapat menekan munculnya kemampuan lainnya yang diakibatkan oleh tidak adanya kesempatan untuk berfungsinya kemampuan tersebut.
2.Lingkungan menyediakan kemungkinan-kemungkinan untuk melatih atau mengulang-ulang suatu keterampilan. baik keterampilan fisik maupun keterampilan mental.
3.Lingkungan membantu menjuruskan, spesialisasi, mengarahkan secara khusus, misalnya keterampilan motorik.
4.Lingkungan juga memberikan hadiah atau goal yang sesuai yang menyebabkan peningkatan dorongan belajar mengenai satu segi, dan mengurangnya kesempatan belajar pada segi yang lain.

Lingkungan yang dapat memengaruhi perkembangan bakat, dapat berupa:
1.Lingkungan sosial, proses pengembangannya melalui proses sosialisasi, misalnya bagaimana kebudayaan tertentu membentuk tingkah laku tertentu.
2.Lingkungan edukasi, pengembangannya melalui proses pendidikan formal, seperti bagaimana yang diajarkan di sekolah.
3.Besarnya atau banyaknya latihan pada keterampilan tertentu.
4.Hambatan-hambatan yang didapat atau ada dalam lingkungan.
5.Kemungkinan untuk mengekspresikan atau mengutarakan bakat, misalnya apakah di berikan les atau latihan yang cukup, apakah tersedia alat musik, dan sebagainya.

Lingkungan-lingkungan tersebut, berperan dalam pengembangan bakat secara khusus, bergantung pada bagaimana kemampuan tersebut. Misalnya bagi keterampilan bakat musik, sangat perlu pula adanya instrumen musik sebagai alat untuk mengekspresikan kemampuan bermain musik tadi. Tanpa ini, bakat juga tidak akan tampil.

Perbedaan Individual dalam Bakat

Adalah merupakan kenyataan bahwa tidak ada dua anak yang dilahirkan dengan bawaan fisik dan mental yang seluruhnya sama. Oleh karenanya tidak ada dua anak yang akan mengembangkan bakat yang identik. Sebaliknya, masing-masing anak akan merupakan seorang individu yang berbeda dengan individu lainnya.

Bakat baru muncul atau tampil bila memperoleh kesempatan untuk dikembangkan oleh lingkungannya melalui proser belajar. Dengan kata lain, meskipunada potensinya. tetapi bakat tidak akan berkembang dengan baik, bila lingkungan tidak mendukungnya. Minat, motivasi, nilai (value), dan kepribadian juga sangat berpengaruh terhadap berkembangnya bakat seseorang.

Perbedaan lingungan tempat mereka tinggal, juga perbedaan minat, motiuasi, value, dan kepribadian, akan mengakibatkan perkembangan bakat yang berbeda. Sehingga mudah di pahami bahwa tidak ada dua anak yang memiliki bakat dan kemampuan yang persis sama. Katakanlah sama-sama berbakat musik, dikarenakan perbedaan lingkungan, minat, motivasi, dan kepribadian. Kemampuan memainkan musiknya pun akan berbeda. Di antara mereka yang berbakat musik, mungkin ada yang sangat cekatan, dan mungkin hanya biasa-biasa saja.

Itulah sebabnya setiap anak yang berbakat, berbeda antara yang satu dengan lainnya. Khususnya dalam hal kualitas penampilan atau kemampuannya.

Upaya Membantu Mengembangkan Bakat dan Implikasinya dalam Penyelenggaraan Pendidikan

Agar anak-anak berbakat dapat berkembang optimal sesuai dengan potensinya masing-masing, maka bagi mereka perlu disediakan suatu pendidikan khusus, sebab pada sekolah-sekolah atau pendidikan biasa, bakat mereka yang luar biasa tidak mungkin dikembangkan secara optimal. Hal ini sangat penting, sebab kalau anak-anak yang berbakat tidak diberi tempat yang wajar, baik di sekolah maupun di rumah, maka mereka akan tumbuh menjadi underachiever yaitu tidak berfungsi optimal sesuai dengan potensi mereka, anak bermasalah, atau putus sekolah (Barbe & Renzulli, Gallagher (dalam Semiawan, dkk, 1984:15).

Di samping program pendidikan khusus, mereka juga membutuhkan dukungan lingkungan yang memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi perkembangan bakat. Dukungan lingkungan yang bersifat psikologis seperti minat, motivasi berprestasi, dukungan moral dari orang tua, sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan bakat seseorang di samping lingkungan pergaulan dan lingkungan fisik seperti dalam dukungan sarana dan prasarana.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka sudah saatnya bagi anak-anak berbakat diberikan pendidikan khusus sesuai dengan potensi dan kebutuhannya, sehingga mereka berkemungkinan untuk berkembang menjadi manusia yang dapat memberikan sumbangan yang berarti baik bagi dirinya sendiri, bagi masyarakat maupun bagi negara.
Perkembangan Bakat Peserta Didik
Pengertian Bakat
Bakat (aptitude) biasanya diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih (Semiawan, dkk, 1984:1). Tes bakat (aptitude test) sebagaimana disebut di atas, adalah tes yang mengukur prestasi atau kapasitas yang dapat dicapai seseorang di masa depan, sedangkan tes prestasi (achievement test) yaitu tes yang mengukur kemampuan untuk berprestasi saat ini (Chaplin, 1989:35).
Wijaya (1988:66) menyatakan bahwa "bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus. Misalnya: berupa kemampuan berbahasa, kemampuan bermain musik, dsb.
Dalam hal ini seseorang yang berbakat musik, misalnya dengan latihan yang sama dengan orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan musik tersebut.
Bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan di masa yang akan datang.

Bakat (aptitude) adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan, yang relatif bersifat umum (misalnya bakat intelektual umum ) atau khusus (bakat akademis khusus). Bakat khusus disebut talent.
Jenis Bakat
Berbakat atau gifted diartikan sebagai memiliki bakat intelektual (baik umum atau khusus) dan talent sebagai bakat-bakat khusus.

Bakat-bakat tersebut, baik yang masih sebagai potensi maupun yang sudah terwujud, meliputi:
a. Kemampuan intelektual umum
B.Kemampuan akademik khusus
C.Kemampuan berpikir secara kreatif-produktif
D.Kemampuan dalam salah satu bidang seni
E.Kemampuan psikomotorik/kinestetik
F. Kemampuan psikososial atau bakat kepemimpinan

Hubungan antara Bakat dengan Prestasi

Perwujudan bakat dan kemampuan adalah prestasi (Munandar, 1992:18). Bakat dan kemampuan menentukan prestasi. Orang yang memiliki bakat matematika dapat diprakirakan/diharapkan untuk mencapai prestasi menonjol dalam bidang matematika, dan prestasi yang menonjol dalam bidang matematika dapat merupakan cerminan dari bakat yang dimiliki dalam bidang tersebut.

Namun karena bakat masih merupakan potensi, orang yang berbakat belum pasti mampu mencapai prestasi yang tinggi dalam bidangnya. Demikian halnya orang yang menunjukkan prestasi menonjol dalam bidang tertentu. selalu merupakan perwujudan dari bakat khusus yang dimiliki. Hanya bakat khusus yang mendapat kesempatan untuk berkembang sejak dini melalui latihan, didukung oleh fasilitas, dan disertai oleh minat yang tinggi akan terealisasikan dalam kemampuan dan menghasilkan prestasi yang unggul.

Bakat memang sangat menentukan prestasi seseorang, tetapi sejauh mana bakat itu akan terwujud dan menghasilkan suatu prestasi, masih banyak variabel yang turut menentukan.